Rabu, 19 September 2012

Galau



Rabu, 19 September 2012

Hari masih pagi. Aku baru tiba di ruangan kantor ini kurang lebih 10 menitan. Orang-orang baru mulai berdatangan. Maklum, ini masih jam 07.25 WITA. Masih ada waktu 5 menit lagi sebelum absensi di tutup hehehe.
Pagi ini sebenarnya cukup cerah. Matahari bersinar lembut setelah kemaren malam hujan turun dengan derasnya. Jalanan pun tampak bersahabat. Tidak terlalu ramai. Mungkin karena kami, maksudnya saya dan suami, berangkatnya cukup cepat pagi ini. Tetapi entah kenapa, aku kurang bersemangat pagi ini. Semua keindahan pagi ini sepertinya belum cukup untuk mengobati rasa khawatirku. Jadilah pagi ini aku galau berat hehehe.
Galau, kenapa aku galau pagi ini? Jawabannya adalah karena acara pesta ulang tahun yang akan dilaksanakan oleh gereja kami pada hari minggu ini. Mau pesta kok malah galau?? Ya bagaimana ga galau, semuanya terasa terlalu diburu-buru. Semuanya terasa terlalu dipaksakan. Aku merasa ada kesombongan, ada ego yang dipertahankan disini.
Salah satu patokan suksesnya penyelenggaraan pesta nanti adalah jumlah dana yang terkumpul dari hasil lelang maupun sumbangan para undangan. Mengapa harus uang? Mengapa selalu nominal rupiah yang jadi patokan sukses pelaksanaan pesta di gereja ini? Apakah tidak penting kebahagiaan jemaat yang bersuka cita merayakan hari ulang tahun gerejanya walaupun dengan kesederhanaan? Bagaimana dengan acara ibadah dan syukuran yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi semua jemaat? Memang panitia sudah menyiapkan acara perayaan ulang tahun tersebut, tetapi “menu” utamanya adalah lelang untuk pengumpulan dana itu.
Mengingat itu aku jadi makin galau. Padahal baru saja aku menemukan indahnya dunia pelayanan. Ya, pelayanan. Hal yang selama ini sangat sangat tidak pernah aku sentuh. Sejak suamiku ditugaskan untuk melayani di salah satu gereja di Borneo ini, mau tidak mau aku juga harus terjun dalam pelayanan tadi. Awalnya si terasa berat, sangat berat. Tetapi lama-lama menyenangkan juga terutama ketika ikut pelayanan sekolah minggu. Aku merasa hidup disana. Aku bisa berkreasi. Bisa menunjukkan kemampuanku. Bisa belajar banyak hal. Sangat menyenangkan bisa bersama dengan anak-anak yang penuh semangat. Tetapi, pelayananku tidak bisa terbatas hanya di sekolah minggu saja karena sebagai istri seorang pendeta aku dituntut untuk bisa melayani di semua kategorial.
Yah, itulah sedikit kegalauanku di pagi hari ini. Aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan Yesus agar seluruh rangkaian acara pesta nanti bisa berjalan dengan lancer. Dan yang paling penting, semua tamu undangan dan jemaat bisa menikmatinya dengan penuh sukacita dan ucapan syukur. Semoga…. Oh ya, gereja tempat kami melayani sekarang adalah HKBP Borneo, dan tanggal 23 September nanti adalah perayaan ulang tahunnya yang ke-6. Doakan supaya kami semua bisa menjadi Kristen yang benar. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar