Jumat, 23 November 2012

Poto-poto Pasar Terapung

Akhirnya bisa upload poto-poto ini juga. Setelah kemaren muda-mudi di Gereja liat poto-poto ini baru tau kalau ternyata mereka malah belum pernah berkunjung ke pasar terapung. So kami sudah merencanakan untuk ke pasar terapung lagi dalam waktu dekat ini. Tapi sebelum itu silahkan dilihat sekilas Pasar Terapung Banjarmasin Kalimantan Selatan...














Sebenarnya waktu datang ke pasar terapung ini, kami sudah kesiangan. Seharusnya brangkatnya itu paling telat jam 5.30 WITA supaya bisa dapat sunrisenya hehehe. Oh ya ke pasar terapung naik klotok. kemaren kami bayar Rp 150.000, tapi kata temen yang ada disini itu kemahalan. Harusnya si Rp100.000 juga dapat. Next time harus dapat klotok yang Rp 100.000 hehehehe

Rabu, 19 September 2012

Transmigrasi

Transmigrasi adalah judul yang aku pilih untuk tulisanku kali ini. Kenapa? Karena itulah yang saat ini sedang aku alami. Besok, 20 September, tepat sudah satu bulan aku di kota ini bertransmigrasi. Pindah dari hiruk pikuk kota Jakarta ke Kota Banjarmasin. Walaupun merupakan ibukota Propinsi Kalimantan Selatan tetapi Banjarmasin bukanlah kota yang besar menurutku jika dibandingkan dengan kota-kota satelit di Jakarta. Dibandingkan sama Bekasi aja, Banjarmasin masih kalah rame, kalah macet, kalah bising, kalah semua-muanya hehehee.
Sewaktu aku di Jakarta, orang-orang sepertinya sangat takut dipindahkan keluar kota Jakarta. Aku tidak tahu apa alasan pastinya. Kebanyakan si sepertinya menunjukkan ekspresi kalau tinggal di luar kota Jakarta itu seperti tidak hidup. Padahal, sebulan aku disini, aku merasa benar-benar hidup. Tidak ada lagi macet yang dulunya harus ku nikmati setiap hari. Tidak ada lagi istilah P3M alias Pergi Pagi Pulang Malam atau ada yang bilang "pergi sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam". Sekarang hidupku begitu menyenangkan. Aku dan suami benar-benar bisa menikmati waktu-waktu bersama kami. sarapan bersama, makan siang bersama, makan malam bersama, benar-benar menyenangkan bukan :).
Dengan tulisan ini aku ingin mengajak teman-teman sekalian, saudara saudari, bapak-ibu, paman-bibi, semuanya yang saat ini tinggal di jabodetabek yang sudah jenuh dengan kemacetannya, polusinya, tidak usah takut untuk keluar dari Jakarta. Tinggal di luar Jakarta bukan berarti hidup kita tu berhenti, justru hidup yang sesungguhnya ada di luar sini. Mengapa harus mengorbankan waktu untuk keluarga demi macetnya Jakarta? Mengapa tidak memilih untuk kembali ke kampung masing-masing dan membangunnya.
Permasalahan di daerah memang cukup pelik apalagi berkaitan dengan fasilitas. Tetapi tanpa fasilitas pun ternyata hidup tetap berjalan kok. Justru hidup terasa lebih indah apabila kita bisa berhenti sejenak dari ketergantungan kita akan teknologi. Lagi pula selama sinyal telepon masih ada kita tidak akan pernah ketinggalan informasi kok. So... mari bertransmigrasi...

Galau



Rabu, 19 September 2012

Hari masih pagi. Aku baru tiba di ruangan kantor ini kurang lebih 10 menitan. Orang-orang baru mulai berdatangan. Maklum, ini masih jam 07.25 WITA. Masih ada waktu 5 menit lagi sebelum absensi di tutup hehehe.
Pagi ini sebenarnya cukup cerah. Matahari bersinar lembut setelah kemaren malam hujan turun dengan derasnya. Jalanan pun tampak bersahabat. Tidak terlalu ramai. Mungkin karena kami, maksudnya saya dan suami, berangkatnya cukup cepat pagi ini. Tetapi entah kenapa, aku kurang bersemangat pagi ini. Semua keindahan pagi ini sepertinya belum cukup untuk mengobati rasa khawatirku. Jadilah pagi ini aku galau berat hehehe.
Galau, kenapa aku galau pagi ini? Jawabannya adalah karena acara pesta ulang tahun yang akan dilaksanakan oleh gereja kami pada hari minggu ini. Mau pesta kok malah galau?? Ya bagaimana ga galau, semuanya terasa terlalu diburu-buru. Semuanya terasa terlalu dipaksakan. Aku merasa ada kesombongan, ada ego yang dipertahankan disini.
Salah satu patokan suksesnya penyelenggaraan pesta nanti adalah jumlah dana yang terkumpul dari hasil lelang maupun sumbangan para undangan. Mengapa harus uang? Mengapa selalu nominal rupiah yang jadi patokan sukses pelaksanaan pesta di gereja ini? Apakah tidak penting kebahagiaan jemaat yang bersuka cita merayakan hari ulang tahun gerejanya walaupun dengan kesederhanaan? Bagaimana dengan acara ibadah dan syukuran yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi semua jemaat? Memang panitia sudah menyiapkan acara perayaan ulang tahun tersebut, tetapi “menu” utamanya adalah lelang untuk pengumpulan dana itu.
Mengingat itu aku jadi makin galau. Padahal baru saja aku menemukan indahnya dunia pelayanan. Ya, pelayanan. Hal yang selama ini sangat sangat tidak pernah aku sentuh. Sejak suamiku ditugaskan untuk melayani di salah satu gereja di Borneo ini, mau tidak mau aku juga harus terjun dalam pelayanan tadi. Awalnya si terasa berat, sangat berat. Tetapi lama-lama menyenangkan juga terutama ketika ikut pelayanan sekolah minggu. Aku merasa hidup disana. Aku bisa berkreasi. Bisa menunjukkan kemampuanku. Bisa belajar banyak hal. Sangat menyenangkan bisa bersama dengan anak-anak yang penuh semangat. Tetapi, pelayananku tidak bisa terbatas hanya di sekolah minggu saja karena sebagai istri seorang pendeta aku dituntut untuk bisa melayani di semua kategorial.
Yah, itulah sedikit kegalauanku di pagi hari ini. Aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan Yesus agar seluruh rangkaian acara pesta nanti bisa berjalan dengan lancer. Dan yang paling penting, semua tamu undangan dan jemaat bisa menikmatinya dengan penuh sukacita dan ucapan syukur. Semoga…. Oh ya, gereja tempat kami melayani sekarang adalah HKBP Borneo, dan tanggal 23 September nanti adalah perayaan ulang tahunnya yang ke-6. Doakan supaya kami semua bisa menjadi Kristen yang benar. Amin..

Rabu, 08 Agustus 2012

Traveling ke kota 1000 Sungai

Siapa yang tidak tahu kota Banjarmasin, kota 1000 sungai. Tidak salah kota ini disebut sebagai kota 1000 sungai karena banyaknya sungai yang mengalir di kota ini. Selain itu hampir semua rumah di kota ini didirikan di atas air karena sejauh yang aku lihat tanah di Banjarmasin kebanyakan rawa.
Sebenarnya kalau dibilang traveling kurang tepat juga si. Tanggal 17 Mei, saya dan suami berangkat ke banjarmasin karena suami pindah tugas kesana. Selama 4 hari di kota Banjarmasin, tempat yang kami kunjungi hanya Kuin Floating Market atau Pasar Terapung Kuin. Taukan pasar terapung kota Banjarmasin? Kalau ada yang ingat iklan RCTI sekitar tahun 2000an pasti tau de dimana pada saat itu ada ibu-ibu yang sudah cukup berumur mengangkat jempolnya diiring tag line RCTI OKE...Di iklan tersebut terlihat ada banyak sekali pedagang yang bertransaksi di pasar terapung tersebut.
Sabtu pagi, kira-kira pukul 5.30 saya dan suami berangkat dari rumah tempat kami menginap menuju dermaga pasar terapung. disana kami menyewa perahu yang dikenal sebagai klotok untuk membawa kami ke pasar terapung. harga per klotok adalah Rp 150ribu untuk ke pasar terapung dan pulau kembang. Karena cuma berdua saya dan suami mencari temen untuk berbagi dan ketemulah dengan keluarga kecil yang juga sedang mencari teman untuk berbagi klotok. dan kami pun berangkat ke pasar terapung.
Tetapi sampai disana, apa yang kami lihat berbeda dengan bayangan yang kami punya tentang pasar terapung terinspirasi dari iklan RCTI. Pasar terapung sekarang sudah sepi. Hanya ada beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak yang mendayung sampan sambil membawa hasil buminya untuk dijual. Selain itu perahu-perahu atau klotok para pengunjung yang juga memang tidak terlalu ramai di muara sungai (belum tahu nama sungainya apa hehehe) itu.
Sempat bertanya-tanya dalam hati, kenapa kok sekarang pasarnya sepi sekali? kemudian si ibu tandom kami sempat berbelanja dari klotok. dia beli setumpuk jeruk dan setumpuk sawo yang dihargai masing-masing Rp20ribu per tumpuknya. Mahall bangettt.. padahal jeruknya asam huhuhu. Yang dijual dipasar terapung itu kebanyakan buah jeruk dan pisang. Beberapa jenis sayuran, ikan asin, sepertinya hanya itu. Selain itu ada juga kapal yang menjual soto banjar dan makanan khas banjar lainnya. Dari situ saya menyimpulkan mungkin orang malas belanja kesana karena harganya yang mahal dan barang dagangannya tidak lengkap kali ya....
kami cuma sebentar disana. dari pasar terapung kami melanjutkan perjalanan ke pulang kembang yang jaraknya cuma 5 menit perjalanan dari pasar terapung. Di pulau kembang ini banyak terdapat monyet. Kami ga sempat naik ke pulau hanya melihat-lihat dari klotok saja kemudian langsung kembali ke dermaga.
Ya begitulah perjalanan singkat ke pasar terapung Kuin di Banjarmasin. Foto-fotonya belum sempat dipindahin dari kamera. kapan-kapan diupload de hehehehe

Tx God

Yups, aku benar-benar bersyukur karena apa yang dinanti-nantikan sejak Mei 2012 kemaren dikabulkan oleh Tuhan. Permohonan pindahku untuk mengikuti ke Kota Banjarmasin akhirnya dikabulkan oleh kantor. Terhitung mulai 2 Agustus 2012 aku resmi pindah kantor ke Banjarmasin, meskipun sampai sekarang aku masih di kantor lama hehehehe.
Kalau selama ini duniaku sehari-hari berkutat dengan macetnya Bekasi-Jakarta-Bekasi, nanti aku udah ga perlu lagi de macet-macetan. Anugrah yang menurutku sangat luar biasa. Kadang suka iri sama temen-temen yang di daerah. Bisa bangun siang, siang harinya bisa pulang ke rumah untuk makan siang, sorenya cuma 5 menit udah sampai ke rumah lagi. Sementara aku disini, bangun jam 5 pagi, langsung mandi, ngejar kereta jam 6 pagi. Kalau lancar bisa tiba di kantor jam 7.10 tapi kalau ga ya siap2lah nyampe kantor hampir jam 8 pagi. Pulang juga ada perjuangan sendiri. Kalau pulang tenggo jam 5 dari kantor dengan asumsi langsung dapat bis (sengaja ga mau naik kereta karena menurutku kereta dari Sudirman ke Bekasi transit Manggarai sangat tidak manusiawi) paling cepat sampe rumah jam 18.30. Kalau ga dapat bis dan kena macetnya parah ya bisa nyanmpe kira-kira jam 19.00 atau 19.30 WIB.
Sejujurnya aku udah bosan hidup seperti itu. Hidup tua-tua di jalan. Maaf buat yang tinggal di daerah, bukan bermaksud tidak bersyukur dapat penempatan di kantor Jakarta (karena ada beberapa teman yang iri dengan kehidupan keseharian kami di ibu kota ini yang seperti itu) tetapi sesungguhnya hidup kalian lebih bahagia di daerah sana. So, ketika SK suami keluar dan dia di tempatkan di Banjarmasin, tanpa pikir panjang aku juga langsung mengajukan permohonan pindah ikut suami kesana.
Ada banyak hal yang ingin aku kerjakan disana nanti. Salah satunya adalah belajar masak (selama ini ga pernah terpenuhi karena ga sempat). Trus pengen buka les mata pelajaran gratis buat anak-anak tetangga sekitar rumah. Mudah-mudahan bisa terwujud. Dan pastinya aku juga tetap mau mempersiapkan diriku untuk melanjutkan pendidikanku ke jengjang Strata 2. Mudah2an bisa dapat beasiswa ya (aminn).
Ya sekali lagi aku ucapkan syukurku kepadaMu Tuhan. Trima kasih atas kado terindah ini. I LOVE U JESUS.

Selasa, 05 Juni 2012

Daftar TASPEN

Ini pengalaman pertamaku mengurus sendiri dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Setelah kurang lebih 5 tahun jadi PNS akhirnya saya punya kartu TASPEN juga. Apa si TASPEN itu?? Untuk apa PNS punya TASPEN??
TASPEN merupakan kepanjangan dari Tabungan Asuransi Pensiunan. Seorang PNS harus urus kartu TASPEN supaya nanti setelah pensiun dia bisa mendapatkan hak atas uang pensiunnya. Makanya pentingkan TASPEN.
Kemaren-kemaren aku malas ngurusnya karena aku kira bakalan ribet. Sebenarnya apa si syarat ngurus TASPEN?? Udah coba buka websitenya si TASPEN di taspen.com, ga ada informasi yang jelas mengenai apa aja si persyaratan yang diperlukan untuk mengurus kartu TASPEN itu. Coba browsing-browsing, malah makin bingung karena syaratnya beda-beda. Akhirnya tanya-tanya sama yang udah pernah ngurus trus ngikutin saran dari mereka. Aku sampai nyiapin berkas seabrek-abrek karena takut pas disana ada berkas yang kurang terus kudu balik lagi. Setelah sampai di TASPEN baru tau kalau ternyata syaratnya itu simpel banget, yaitu :

Syarat Urus TASPEN :
1. SK CPNS (legalisir)
2. SK PNS (legalisir)
3. SK Penempatan atau Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) (legalisir)
4. Isi formulir pendaftaran. Form ini dapatnya dari TASPEN-nya langsung. Tapi biar ga bolak balik n temen-temen yang lain bisa pada nitip, formnya aku copy kesini hehehehe.




Cuma itu doank. Ga perlu surat pengantar dari instansi.

Trus kalau udah lengkap, kemanakah kita mengurusnya?? Bagi yang berdomisili di Jakarta, Bisa langsung datang ke KCU DKI Jakarta yang beralamat di Jl. Letjen Suprapto - Cempaka Putih telp 021 - 4203805.  Buat yang ada diwilayah lain bisa lihat langsung di websitenya taspen.com.
Untuk waktu pelayanan Senin s.d. Kamis jam 08.00 s.d. 11.30 kemudian 12.45 s.d. 16.00 sedangkan hari jumat agak berbeda sedikit karena terpotong dengan sholat jumat.
Cepat kok ngurusnya. Begitu sampai di KCU TASPEN, langsung ambil nomor antrian. Untuk peserta baru, akan dilayani di loket 11 dan 12. Tunggu nomor antrian anda dipanggil. Setelah dipanggil, serahkan semua berkas-berkas. Tunggu 5 menit, jadi de kartu TASPEN-nya. So, ga usah pakai calo karena ngurusnya ga ribet n GRATISS alias tanpa biaya. Jadi buat yang mau urus TASPEN, silahkan ya....Semoga informasi di blog ini bisa membantu teman-teman sekalian.


Senin, 07 Mei 2012

Kisah Pohon Buah yang Aneh

Senin pagi yang dingin ini, ruanganku ramai, tidak seperti biasanya. Para kasi kebingungan karena ketika beliau sampai di ruangannya, ada 1 bungkus plastik besar jambu air di mejanya. Usut punya usut ternyata itu dari kasi sebelah. Lagi panen besar rupanya.

Sambil menikmat jambu, akhirnya pembicaraan mengarah ke hal-hal aneh berkaitan dengan buah-buahan. Aku bercerita kalau di kota kelahiranku, di Pematang Siantar, ada semacam pameo kalau wanita tidak diperbolehkan memanjat dan memetik pohon rambutan. Mengapa? Katanya si buah rambutan yang berikutnya, kulitnya akan terpecah kayak Miss V gitu. Dan percaya ga percaya, buah rambutanku periode berikutnya emang seperti itu. mayoritas buah kulitnya terbelah dua gitu. Dan itu ga selesai di periode buah kali itu saja tetapi masih berlanjut ke periode berikutnya walaupun semakin lama semakin sedikit yang pecah kulitnya.

Kemudian ada yang nambahin lagi, katanya jangan makan jambu air di atas pohonnya. Mengapa? Karena buahnya akan berulat. Karena tidak percaya, si Bapak pencerita itu akhirnya memanjat pohon jambu di rumahnya dan memakan buahnya langsung di atas pohonnya. Dan kembali lagi percaya ga percaya, kata si Bapak pencerita, buah jambunya setelah itu memang jadi berulat. Padahal sebelumnya tidak pernah begitu.

Ada 1 kisah lagi yang menurut saya paling ga masuk akal lagi. Jadi terkisahlah sebatang pohon mangga yang sudah 3 tahun tidak berbuah. Kemudian suatu hari, ibu mertua dari pemilik pohon mangga itu menyarankan sebuah cara agar si pohon mangga berbuah. Tau ga saran si ibu itu apa?? Pasti pada kaget de karena waktu dengar saya juga antara percaya ga percaya. Jadi si ibu mengatakan agar pada batang pohon mangga itu di taruh BRA. Yups, Bra, yang punya cewek. Apa hubungannya coba bra sama buah mangga. Tapi percaya ga percaya, bagitu di pohon mangga ditaruh bra, langsung berbuahlah si pohon mangga itu. Banyaaakk banget buahnya *lebay yak hehehe. Itu cerita salah seorang pegawai di tempatku si.

Mungkin ada dari Bapak Ibu Saudar Saudari pembaca blog ini yang pernah mendengar hal yang sama? Ayo donks di share *ga penting amat yak hehehehe.

Ya sekian dulu kisah-kisah aneh dengan si pohon buah. Sampai bertemu dengan kisah-kisah berikutnya.

Kamis, 03 Mei 2012

Malam dan Pagi

Aku bahagia kala senja tiba
karena aku tau, saatku bersamamu akan tiba
Malam terasa sangat indah ketika kita bersama
Ingin rasanya menghentikan waktu itu,
Saat ketika kita bertemu dan bercumbu

Aku tak ingin pagi datang menjelang
Walaupun mentari bersinar dengan hangat
Meskipun burung-burung berkicau dengan merdu
dan angin berdesir membawa kesegaran
Aku tak suka itu semua

Sejujurnya aku munafik kalau aku bilang aku tidak suka suasana pagi itu
Aku sangat menikmatinya, apalagi bersama denganmu
Tetapi, itu hanya sejenak
karena sebentar lagi aku harus pergi
kita akan kembali berpisah
dengan seluruh rutinitas yang menjemukan ini
yang membuat kita berdua terpisah
seperti malam dan pagi

Seandainya aku punya kuasa atas waktu
akan kuubah malam menjadi lebih panjang daripada pagi dan siang hari
sehingga kita punya lebih banyak waktu bersama
Tapi....
Aku tak punya kuasa itu


Jadi disinilah aku kembali
duduk didepan layar monitor ini
sambil menunggu senja tiba
menanti saat-saat malam kebersamaan kita
dan menikmati setiap detiknya
sampai kita dipisahkan waktu lagi