Siapa yang tidak tahu kota Banjarmasin, kota 1000 sungai. Tidak salah kota ini disebut sebagai kota 1000 sungai karena banyaknya sungai yang mengalir di kota ini. Selain itu hampir semua rumah di kota ini didirikan di atas air karena sejauh yang aku lihat tanah di Banjarmasin kebanyakan rawa.
Sebenarnya kalau dibilang traveling kurang tepat juga si. Tanggal 17 Mei, saya dan suami berangkat ke banjarmasin karena suami pindah tugas kesana. Selama 4 hari di kota Banjarmasin, tempat yang kami kunjungi hanya Kuin Floating Market atau Pasar Terapung Kuin. Taukan pasar terapung kota Banjarmasin? Kalau ada yang ingat iklan RCTI sekitar tahun 2000an pasti tau de dimana pada saat itu ada ibu-ibu yang sudah cukup berumur mengangkat jempolnya diiring tag line RCTI OKE...Di iklan tersebut terlihat ada banyak sekali pedagang yang bertransaksi di pasar terapung tersebut.
Sabtu pagi, kira-kira pukul 5.30 saya dan suami berangkat dari rumah tempat kami menginap menuju dermaga pasar terapung. disana kami menyewa perahu yang dikenal sebagai klotok untuk membawa kami ke pasar terapung. harga per klotok adalah Rp 150ribu untuk ke pasar terapung dan pulau kembang. Karena cuma berdua saya dan suami mencari temen untuk berbagi dan ketemulah dengan keluarga kecil yang juga sedang mencari teman untuk berbagi klotok. dan kami pun berangkat ke pasar terapung.
Tetapi sampai disana, apa yang kami lihat berbeda dengan bayangan yang kami punya tentang pasar terapung terinspirasi dari iklan RCTI. Pasar terapung sekarang sudah sepi. Hanya ada beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak yang mendayung sampan sambil membawa hasil buminya untuk dijual. Selain itu perahu-perahu atau klotok para pengunjung yang juga memang tidak terlalu ramai di muara sungai (belum tahu nama sungainya apa hehehe) itu.
Sempat bertanya-tanya dalam hati, kenapa kok sekarang pasarnya sepi sekali? kemudian si ibu tandom kami sempat berbelanja dari klotok. dia beli setumpuk jeruk dan setumpuk sawo yang dihargai masing-masing Rp20ribu per tumpuknya. Mahall bangettt.. padahal jeruknya asam huhuhu. Yang dijual dipasar terapung itu kebanyakan buah jeruk dan pisang. Beberapa jenis sayuran, ikan asin, sepertinya hanya itu. Selain itu ada juga kapal yang menjual soto banjar dan makanan khas banjar lainnya. Dari situ saya menyimpulkan mungkin orang malas belanja kesana karena harganya yang mahal dan barang dagangannya tidak lengkap kali ya....
kami cuma sebentar disana. dari pasar terapung kami melanjutkan perjalanan ke pulang kembang yang jaraknya cuma 5 menit perjalanan dari pasar terapung. Di pulau kembang ini banyak terdapat monyet. Kami ga sempat naik ke pulau hanya melihat-lihat dari klotok saja kemudian langsung kembali ke dermaga.
Ya begitulah perjalanan singkat ke pasar terapung Kuin di Banjarmasin. Foto-fotonya belum sempat dipindahin dari kamera. kapan-kapan diupload de hehehehe
Dunia baru yang sudah lama diimpikan. Isinya mungkin campur-campur karena hidup memang tidak pernah monochrome atau unisono. Hidup akan selalu penuh warna bagaikan sebuah paduan suara. Semoga kali ini blog ini bisa diisi dengan hal-hal yang berguna bagi banyak orang. Selamat menikmati
Rabu, 08 Agustus 2012
Tx God
Yups, aku benar-benar bersyukur karena apa yang dinanti-nantikan sejak Mei 2012 kemaren dikabulkan oleh Tuhan. Permohonan pindahku untuk mengikuti ke Kota Banjarmasin akhirnya dikabulkan oleh kantor. Terhitung mulai 2 Agustus 2012 aku resmi pindah kantor ke Banjarmasin, meskipun sampai sekarang aku masih di kantor lama hehehehe.
Kalau selama ini duniaku sehari-hari berkutat dengan macetnya Bekasi-Jakarta-Bekasi, nanti aku udah ga perlu lagi de macet-macetan. Anugrah yang menurutku sangat luar biasa. Kadang suka iri sama temen-temen yang di daerah. Bisa bangun siang, siang harinya bisa pulang ke rumah untuk makan siang, sorenya cuma 5 menit udah sampai ke rumah lagi. Sementara aku disini, bangun jam 5 pagi, langsung mandi, ngejar kereta jam 6 pagi. Kalau lancar bisa tiba di kantor jam 7.10 tapi kalau ga ya siap2lah nyampe kantor hampir jam 8 pagi. Pulang juga ada perjuangan sendiri. Kalau pulang tenggo jam 5 dari kantor dengan asumsi langsung dapat bis (sengaja ga mau naik kereta karena menurutku kereta dari Sudirman ke Bekasi transit Manggarai sangat tidak manusiawi) paling cepat sampe rumah jam 18.30. Kalau ga dapat bis dan kena macetnya parah ya bisa nyanmpe kira-kira jam 19.00 atau 19.30 WIB.
Sejujurnya aku udah bosan hidup seperti itu. Hidup tua-tua di jalan. Maaf buat yang tinggal di daerah, bukan bermaksud tidak bersyukur dapat penempatan di kantor Jakarta (karena ada beberapa teman yang iri dengan kehidupan keseharian kami di ibu kota ini yang seperti itu) tetapi sesungguhnya hidup kalian lebih bahagia di daerah sana. So, ketika SK suami keluar dan dia di tempatkan di Banjarmasin, tanpa pikir panjang aku juga langsung mengajukan permohonan pindah ikut suami kesana.
Ada banyak hal yang ingin aku kerjakan disana nanti. Salah satunya adalah belajar masak (selama ini ga pernah terpenuhi karena ga sempat). Trus pengen buka les mata pelajaran gratis buat anak-anak tetangga sekitar rumah. Mudah-mudahan bisa terwujud. Dan pastinya aku juga tetap mau mempersiapkan diriku untuk melanjutkan pendidikanku ke jengjang Strata 2. Mudah2an bisa dapat beasiswa ya (aminn).
Ya sekali lagi aku ucapkan syukurku kepadaMu Tuhan. Trima kasih atas kado terindah ini. I LOVE U JESUS.
Kalau selama ini duniaku sehari-hari berkutat dengan macetnya Bekasi-Jakarta-Bekasi, nanti aku udah ga perlu lagi de macet-macetan. Anugrah yang menurutku sangat luar biasa. Kadang suka iri sama temen-temen yang di daerah. Bisa bangun siang, siang harinya bisa pulang ke rumah untuk makan siang, sorenya cuma 5 menit udah sampai ke rumah lagi. Sementara aku disini, bangun jam 5 pagi, langsung mandi, ngejar kereta jam 6 pagi. Kalau lancar bisa tiba di kantor jam 7.10 tapi kalau ga ya siap2lah nyampe kantor hampir jam 8 pagi. Pulang juga ada perjuangan sendiri. Kalau pulang tenggo jam 5 dari kantor dengan asumsi langsung dapat bis (sengaja ga mau naik kereta karena menurutku kereta dari Sudirman ke Bekasi transit Manggarai sangat tidak manusiawi) paling cepat sampe rumah jam 18.30. Kalau ga dapat bis dan kena macetnya parah ya bisa nyanmpe kira-kira jam 19.00 atau 19.30 WIB.
Sejujurnya aku udah bosan hidup seperti itu. Hidup tua-tua di jalan. Maaf buat yang tinggal di daerah, bukan bermaksud tidak bersyukur dapat penempatan di kantor Jakarta (karena ada beberapa teman yang iri dengan kehidupan keseharian kami di ibu kota ini yang seperti itu) tetapi sesungguhnya hidup kalian lebih bahagia di daerah sana. So, ketika SK suami keluar dan dia di tempatkan di Banjarmasin, tanpa pikir panjang aku juga langsung mengajukan permohonan pindah ikut suami kesana.
Ada banyak hal yang ingin aku kerjakan disana nanti. Salah satunya adalah belajar masak (selama ini ga pernah terpenuhi karena ga sempat). Trus pengen buka les mata pelajaran gratis buat anak-anak tetangga sekitar rumah. Mudah-mudahan bisa terwujud. Dan pastinya aku juga tetap mau mempersiapkan diriku untuk melanjutkan pendidikanku ke jengjang Strata 2. Mudah2an bisa dapat beasiswa ya (aminn).
Ya sekali lagi aku ucapkan syukurku kepadaMu Tuhan. Trima kasih atas kado terindah ini. I LOVE U JESUS.
Langganan:
Postingan (Atom)